Analisis Value Chain Industri Otomotif Kota Medan
Pengertian Industri otomotif merupakan suatu jenis bisnis yang berkembang cepat di negara Indonesia. Makin banyaknya kuantitas pada perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti, bahwa industri otomotif di Indonesia telah menarik banyak pihak.
Hal ini didasari fakta sebagai bahwa kekuatan ekonomi Indonesia. Penelitian ini untuk menganalisis industri otomotif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi internal proses industri manufaktur dengan menggunakan value chain.
Value Chain Analysis berguna dalam mengidentifikasi kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah inbound logistic, operations, outbound logistics, marketing atau sales dan service, procurement, technological development, dan human resources management yang dilakukan oleh industri otomotif.
Hasil penelitian ini telah dapat mengetahui bahwa industri otomotif di Medan masih memiliki aktivitas inbound logistic, operations, outbond logistics, marketing atau sales yang kurang dapat bersaing dengan lokal maupun dalam skala internasional.
Industri otomotif adalahasalahssatu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Hal initterlihatddari sumbangsihnya kepada PDB yang mencapai 10,16 persen. Pada tahun 2017 industri otomotif mampu menyerapttenagakkerja langsung sekitar 350 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.
Mengingat pentingnya perani industri otomotif dan diharapkan mampu tumbuh dan berkembang dengan memiliki keunggulan, makapperluddilakukan analisis. Untuk menganalisis industri dapat mengunakan Value Chain.
Untuk mencapai efektivitas strategi rantai nilai dalam meningkatkan kinerja ukm, diputuskan untuk menilai seluruh rantai nilai dan memasukkan kegiatan eksternal yang secara langsung meningkatkan mata pencaharian ukm.
Ini menciptakan rantai nilai tambah yang lebih efektif dan dapat membantu strategi dan manajer untuk berkembangdan mengomunikasikan kegiatan baru.
Value Chain Analysisa adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama dan bantuan yang menambahhb nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi.
Value Chain Analysis merupakan strategi yang digunakan untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan. Ddengankkata;lain, dengan melihat ke dalam kegiatan internal, analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitifssuatupperusahaan atau kekurangannya.
Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dari yang akan dilakukan pesaing. Jika bersaingmmelaluikkeunggulan biaya, ia akan mencoba untuk melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendahddarippesaing.
Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari harga pasar atau untuk memberikan produk-produk unggulan, memperoleh keuntungan.
Hasil dan Pembahasan
Pada UKM Medan pada jalan setia budi terdapat sistem pengapian busi memegang peranan penting. Busi merupakanssalahssatu dari komponen utama dari motor bakar yang berfungsi untuk memercikkan bunga api dalamrruangnbakar. Salah satu cara mendapatkan pembakaran yang sempurna adalah dengan meningkatkan intensitas penyalaan bunga api dari busi.
Kegiatan penjualan pada UKM otomotif setiabudi Medan merupakan kegiatan inti dari proses transaksi, oleh karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan seperti menentukan dan menemukan pembeli guna menjual produk, proses menawari dan diakhiri dengan proses pembayaran.
Fungsi gudang pada UKM otomotif ini bertugas dan bertanggungjjawab untuk memproses barang pesanan yang dilakukan oleh pelanggan, berapa banyak barang yang dipesan, meneliti barang yang akan ddikirimaapakah barang tersebut layak untuk dikirim dan setelah itu menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
Berdasarkan fakta-fakta data yang diperoleh penerapan value chain di UKM sebagai berikut:
- Aktivitas penerimaan barang/bahan baku (Inbound Logistic) masih belum menerapkan otomasi, IT, dan sistem JIT. Misalkan perusahaan yang sudah menerapkan metode Just In Time dalam menentukan jumlah pemasok utama , dimana perusahaan yang telah menerapkan metode JIT meniadakan persediaan mencapai nol.
- Aktivitas proses produksi (operations) dan pelayanan masih menggunakan proses manual.
- Aktivitas proses penyaluran produksi (outbound logistics) belum menggunakan proses otomatis dan belum menggunakan jaringan IT, dimana kebanyakan perusahaan otomotif kecil di daerah jawa telah melakukan penyaluran bahan produksinya dengan menggunakan sistem online seperti JNE, J&T, dll
- Aktivitas pemasaran dan penjualan (marketing and sales) sudah memiliki mitra saluran yang jelas. Akan tetapi dalam pemasaran masih belum memperoleh hasil yang baik, dikarena pemasarannya belum dimuat secara global. Adapun metode pemsarannya dapat dilakukan secara online dengan memsarkan ke tokopedia, OLX, dll
- Aktivitas pelayanan (service) hanya memiliki 1 (satu) tempat pelayanan.
- Aktivitas pengadaan (procurement) dilakukan dengan prosedur yang efektif dan menseleksi barang- barang yang diterima dari pemasok.
- Aktivitas pengembangan teknologi (technological development) belum terlihat di perusahaan ini.
- Aktivitas manajemen sumber daya manusia (human resources management) belum mencakup pelatihan terhadap pegawai baru.
Secara keseluruhan aktivitas penerapan Value Chain untuk inbound logistic, operations, outbound logistics, marketing atau sales dan service, procurement, human resources management, dan technological development belum dilakukan secara baik.
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah UKM Otomotif adalah secara keseluruhan hasil yang diperoleh dari analisis terhadap value chain perusahaan menunjukkan inbound logistik, operation, outbond logistik marketing atau sales & service, procurement, human resources management dan technological development masih dilakukan secara tradisional (dengan teknologi rendah).
Posting Komentar untuk "Analisis Value Chain Industri Otomotif Kota Medan"