Sistem Kontrol Elektronik
Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau
ECM dan komponen-komponen tambahan seperti alternator (magnet) dan
regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU,
baterai dan komponen lain.
Pada sistem ini juga terdapat DLC (Data Link
Connector) yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine analyzer
untuk mecari sumber kerusakan komponen
Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen sistem kontrol
elektronik antara lain sebagai berikut;
1) ECU/ECM
Menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang
diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin.
Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang
suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara
masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol,
dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan
antara 0 volt sampai 5 volt.
Selanjutnya ECU/ECM menggunakan
informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan
menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan
bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor.
Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol
injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.
2) MAP (Manifold absolute pressure) sensor
Memberikan sinyal ke
ECU berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake
manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika
jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter,
sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass
sensor.
3) IAT (Engine air temperature) sensor
Memberikan sinyal ke ECU
berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake
manifold. Tegangan referensi/suplai 5 Volt dari ECU selanjutnya akan
berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu
udara masuk.
4) TP (Throttle Position) sensor
Memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang posisi katup throttle/katup gas. Generasi yang
lebih baru dari sensor ini tidak hanya terdiri dari kontak-kontak yang
mendeteksi posisi idel/langsam dan posisi beban penuh, akan tetapi sudah
merupakan potensiometer (variable resistor) dan dapat memberikan sinyal
ke ECU pada setiap keadaan beban mesin.
Konstruksi generasi terakhir
dari sensor posisi katup gas sudah full elektronis, karena yang
menggerakkan katup gas adalah elektromesin yang dikendalikan oleh ECU
tanpa kabel gas yang terhubung dengan pedal gas.
Generasi terbaru ini
memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang lebih bersih karena pedal
gas yang digerakkan hanyalah memberikan sinyal tegangan ke ECU dan
pembukaan serta penutupan katup gas juga dilakukan oleh ECU secara
elektronis.
5) Engine oil temperature sensor
Memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.
6) Bank angle sensor
Merupakan sensor sudut kemiringan. Pada sepeda
motor yang menggunakan sistem EFI biasanya dilengkapi dengan bank
angle sensor yang bertujuan untuk pengaman saat kendaraan terjatuh
dengan sudut kemiringan minimal sekitar 550.
Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat
sepeda motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan
membuat ECU memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan)
injektor, koil pengapian, dan pompa bahan bakar.
Dengan demikian
peluang terbakarnya sepeda motor jika ada bahan bakar yang tercecer atau
tumpah akan kecil karena sistem pengapian dan sistem bahan bakar
langsung dihentikan walaupun kunci kontak masih dalam posisi ON.
Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut kemiringan sepeda
motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang ditentukan, maka
informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU meng-OFFkan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan sepeda
motor yang sedang menikung/berbelok?
Jika sepeda motor sedang dijalankan pada posisi menikung (walau
kemiringannya melebihi 550), ECU tidak meng-OFF-kan ketiga
komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya centripugal yang
membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor tidak sama
dengan kemiringan sepeda motor.
Dengan demikian, walaupun sudut
kemiringan sepeda motor sudah mencapai 550, tapi dalam kenyataannya
sinyal yang dikirim ke ECU masih mengindikasikan bahwa sudut
kemiringannya masih di bawah 550 sehingga ECU tidak meng-OFF-kan
ketiga komponen tersebut.
Selain sensor-sensor di atas masih terdapat sensor lainnya digunakan
pada sistem EFI, seperti sensor posisi camshaft/poros nok, (camshaft
position sensor) untuk mendeteksi posisi poros nok agar saat
pengapiannya bisa diketahui, sensor posisi poros engkol (crankshaft
position sensor) untuk mendeteksi putaran poros engkol, sensor air
pendingin (water temperature sensor) untuk mendeteksi air pendingin di
mesin dan sensor lainnya. Namun demikian, pada sistem EFI sepeda
motor yang masih sederhana, tidak semua sensor dipasang.
Posting Komentar untuk "Sistem Kontrol Elektronik"