Cara Pengasutan Motor tak Serempak
Cara Pengasutan Motor tak Serempak - Bila suatu motor tak serempak diasut, arus asut mengalir sebesar kira - kria 700% dari arus beban. Karena itu gangguan berikut dapat terjadi :
- Tegangan sumber menurun tiba - tiba, akibatnya mempengaruhi pada sumber daya yang sama
- Arus asut besar membangkitkan kopel besar, dan akibatnya dapat merusak mesin beban dan motor.
- Bila GD2 besar, atau bila pengasutan sering dilakukan, akan dibangkitkan panas yang tinggi dalam kumparan dan dapat membakarnya.
Karena masalah - masalah ini cara pengasutan berikut di pakai :
a. Cara pengasutan tegangan penuh
Cara ini, dimana tegangan sesuai dengan tegangan nominal motor yang dipasang langsun, disebut cara pengasutan tegangan penuh. Cara ini paling disukai karena pengasutanya sederhana jarang salah menjalankannya, instalasinya ekonomis dan efesiensi kerjanya tinggi.
Akan tetapi karena gangguan 1 sampai 3 seperti disebut diatas dapat terjadi, cara ini hanya dipakai untuk motor berkapasitas kecil. Pada umumnya motor tak serempak kurungan dari 5,5 kW atau kurang, dan motor tak serempak kurungan khusus dari 11 kW atau kurang, menggunakan cara pengasutan ini.
Sebagai saklar untuk cara ini, yang sesuai adalah pemutus daya kotak tertutup (pemutus tanpa sekering) atau saklar elektromagnetik.
b. Cara pengasutan tegangan diturunkan
Bagi motor tak serempak kurungan, bila ia diperlukan untuk membatasi arus asut atau kopel asut, maka cara pengasutan dengan tengangan diturunkan, di mana tegangan lebih rendah dari tegangan nominal motor dipasang, dipakai untuk pengasutan.
Akan tetapi, karena cara ini juga menurunkan kopel asut ketika membatasi arus asut, maka berhati - hatilah dalam ini. Pengasut tegangan diturunkan yang dipakai, termasuk pengasut bintang-delta, pengasut kompansator, pengasut reaktor dan seterusnya.
c. Cara pengasutan motor tak serempak rotor belitan
Untuk motor tak serempak rotor belitan pada umumnya dipakai cara pengasutan hambatan sekunder. Dalam cara ini, penghambat sekunder luar dihubungkan melalui cincin slip pada rangkaian sekunder (rangkaian rotor) dan ketika pengasutan, nilai hambatan diturunkan menurut percepatan.
Mengenai karateristik pengasutan. Untuk penghambat pada umumnya dipakai penghambat metalik, akan tetapi apabila kapasitasnya besar, penghambat cairan dapat dipergunakan.
Kapasitas panas dari penghambat pada umumnya ditnetukan dari keadaan motor akan asut dalam waktu 4+2√p (p adalah keluaran nominal dalam kW) sekon, karena itu asut penghambat sekunder tak dapat dipakai untuk kendali perputaran.
Posting Komentar untuk "Cara Pengasutan Motor tak Serempak"