Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor - Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan
sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan)
sistem pengisian dan penerangan sepeda motor dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat (-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai dengan pendekatan berat jenis elektrolitnya.
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi
baterai pada sepeda motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
pada komponen-komponen sistem kelistrikan seperti motor starter,
lampu-lampu dan sistem kelistrikan lainnya.
Satu hal yang perlu diingat
adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan
dapat mensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.
Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik
setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor
tersebut.
Untuk itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian
yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai
sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan.
Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor 1) Sumber Tegangan
berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada sistem
pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC
(Alternating Current), yang sering disebut Alternator.
Alternator
terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet
permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolakbalik (AC).
2) Baterai
merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh
sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia.
Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik sementara
(dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistem-sistem
kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian.
Konstruksi sel baterai dari bak/case, plat positif, plat negatif dan
elektrolit baterai. Setiap sel baterai menghasilkan beda tegangan 2
volt. Karena pada umumnya sistem kelistrikan sepeda motor
menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka sebuah baterai 12
volt didapatkan dengan menggabungkan 6 sel baterai yang
dirangkai secara seri.
Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan
sejumlah muatan listrik, dinyatakan dalam satuan amper hour (AH).
Di dalam baterai saat terjadi pengosongan maupun pengisian terjadi
reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan plat negatif. Reaksi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat (-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai dengan pendekatan berat jenis elektrolitnya.
Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat
jenis elektrolit baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi oleh
perubahan temperatur, yang akan berubah sebesar 0,007 setiap
perubahan 1o
C.
Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery charger,
besar arus dan lamanya waktu pengisian tergantung dari kapasitas
baterai dan prosentase pengosongan baterai yang didapatkan dari
hasil pengukuran b.j elektrolit.
Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas
baterai, sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian
maksimal 50% dari kapasitas baterai.
3) Rectifier
merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi
utama rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang
dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian
sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas
(regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai
maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh
maupun pada putaran tinggi.
Terdapat berbagai jenis rectifier yang digunakan pada sistem
pengisian sepeda motor, diantaranya :
- silikon rectifier,
- silikon regulator rectifier,
- selenium rectifier, dan
- regulator rectifier.
B. Sistem Penerangan
Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor
pada saat beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada
malam hari).
Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2 :
1) Sistem Penerangan Tipe AC
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang
digunakan merupakan arus bolak-balik (AC). Sistem penerangan tipe
AC banyak digunakan pada kendaraan tipe Cub.
Sistem penerangan
tipe AC mempunyai kelemahan dimana untuk mengoperasikan lampu harus menyalakan motor terlebih dahulu, disamping itu nyala
lampu tidak stabil, sangat tergantung kepada naik-turunnya putaran
motor (rpm).
2) Sistem Penerangan Tipe DC
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay
oleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan
arus searah (DC).
Keuntungan sistem penerangan tipe DC :
- Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor dalam kondisi dimatikan
- Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran motor (rpm)
Posting Komentar untuk "Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor"