Pengertian dan Komponen Tune Up Mesin EFI
Perubahan-perubahan komponen tersebut meskipun
lambat tetap terjadi pada bagian-bagian tertentu, oleh sebab itu, mesin
memerlukan perawatan seperti pemeriksaan, pembersian, penyetelan atau
penggantian komponen yang sudah layak diganti, agar kinerja mesin tetap
optimal dalam pengoperasianya.
Adapun pengetian dari tune up yaitu mengondisikan mesin kembali
normal setelah digunakan keperluan sehari-hari, Tune up itu sendiri bukan
perbaikan tetapi lebih pada perawatan secara berkala, perawatan itu antara
lain pemeriksaan, pengetesan, penyetelan dan pengantian komponenkomponen yang perlu diganti.(saraswo, 2012;16)
Tujuan dari tune up adalah untuk slalu membuat mobil dalam keadaan
baik atau optimal jika digunakan dalam keperluan sehari-hari dan juga dapat
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Maka dari itu
perlu diperhatikan dalam melakukan tune up agar hasil yang di peroleh maksimal, untuk memperoleh hasil yang diharapkan sebaiknya tune up
dilakukan dengan teliti dan sesuaikan urutannya,
A. Komponen-komponen yang di Tune up
Melakukan pemeriksaan atau tune-up berarti mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Perlu diperhatikan, dalam melakukan
tune-up, antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya saling
berhubungan, dan untuk memperoleh hasil yang diharapkan sebaiknya
pekerjaan tune-up dilakukan dengan baik dan teliti, dalam tune-up pun tidak
semua komponen-komponen dalam mesin diperiksa, berikut adalah
komponen-komponen yang perlu di periksa pada saat dilakukan tune up
- Busi
- Radiator
- Baterai
- Tali kipas
- Filter oil
- Filte bensin
- Filter udara
B. Langkah-Langkah Tune up
Sebuah mobil memerlukan perawatan agar kondisi mesin akan selalu
dalam keadaan baik, jika dipakai dalam keperluan sehari-hari. Maka dari itu
tune up sangatlah penting dalam sebuah kendaraan, karena dalam melakukan
tune up secara rutin atau berkala maka mesin akan selalu dalam kondisi baik dan optimal.
Berikut adalah penjelasan secara umum langkah-langkah dan
komponen-komponen yang di tune up
1. Pemeriksaan oli mesin
Mesin terdiri dari komponen-komponen yang bergerak, bahkan
komponen tersebut ada yang bergerak dengan bersinggungan secara langsung
dengan tetap, diantaranya batang torak, poros engkol dan mekanisme katup,
maka dari itu oli mesin memberikan pelumasan secara tetap pada bagianbagian tertentu. Berikut adalah fungsi-fungsi dari minyak pelumas
- Mendinginkan bagian-bagian mesin dan juga dapat berfungsi sebagai perapat (seal) antara piston dan dinding piston.
- Membentuk lapisan, untuk mencegah kontak langsung logam satu dengan logam yang lainya,
- Oli juga dapat berfungsi sebagai peredam getaran komponen-komponen mesin, mengurangi gesekan, mencegah keausan dan panas,
Pemeriksaan oli mesin sebaiknya dilakukan di tempat yang datar atau
kondisi tanahnya tidak bergelombang dan apabila mesin baru saja di
hidupkan maka pengecekan oli mesin dilakukan setelah mobil dimatikan,
diamkan 4-5 menit kemudian lakukan pengecekan, ini bertujuan agar oli
dalam bagian-bagian mesin turun ke karter mesin.
Memeriksa oli mesin yang pertama kita lakukan adalah periksa leveling
atau ketinggian oli, dengan cara menarik batang pengukur oli mesin,
kemudian lap dengan majun dan masukan kembali batang paengukur
tersebut, tarik kembali pastikan oli berada diantara tanda H/F dan L ( H=
high/F=full /penuh dan L=low/rendah ), keadaan minyak pelumas harus
berada pada tanda F, bila berkurang maka tambahkan minyak pelumas
tersebut sampai dengan tanda F.
Kemudian periksa kekentalan oli dengan visual, apa bila kekentalan oli
sudah berkurang dan warna sudah tidak sesuai dengan aslinya maka oli harus
diganti. Penggantian minyak pelumas biasanya setelah jarak tempuh berkisar
2.500-5.000 kilometer.
Minyak pelumas mesin untuk kendaraan yang menggunakan bahan
bakar bensin disarankan agar menggunakan minyak mesin dengan tingkat
kekentalan (viskositas) SAE 30 atau SAE 20W/50, sedangkan untuk pelumas
mesin diesel disarankan agar menggunakan minyak SAE 40 atau B 40. Dan volume oli mesin pada umumnya pada kendaraan roda 4 (mobil) kisaran 4
liter-4,5 liter.
2. Pemeriksaan sistem pendingin
Sistem pendingin pada sebuah mobil berfungsi untuk mendinginkan
mesin agar tidak terjadi overheating dengan mangatur dan menjaga
temperatur saat mesin beroperasi,
Temperature air pendingin selama mesin
beroperasi ada diantara 800C dan 850C atau biasa disebut temperature kerja
mesin.
Berikut bagian-bagian sistem pendingin yang perlu di periksa dan di
lakukan pengecekan pada saat tune up.
Dalam pengecekan sistem pendingin yang pertama kita lakukan adalah
sebagai berikut - Periksa klem dan salng-slang radiator, dengan panaskan mesin kemudian liat slang tersebut secara visual, kemungkinan ada yang bocor, retak dan rusak, maka harus diganti.
- Memeriksa radiator, dengan pengecekan air pendingin secara visual, siripsirip radiator, tutup buangan radiator, periksa cara kerja tutup radiator dengan menggunakan radiator cap tester, standar tekanan pembuka katup tutup radiator 93-123 kPa (0.95-1.25 kgf/cm2, 14-18 psi)
- Periksa tinggi air pendingin , jika air berkurang isi hingga full pada tangki cadangan (reservoir tank)
3. Pemeriksaan baterai
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem stater mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia,
yang dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing
sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
Karena didalam preoses
baterai kehilangan energi, maka altenator mensuplainya kembali ke dalam
baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk
energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali secara
terus-menerus. Langkah-langkah pemeriksaan keadaan baterai pada saat dilakukan tune
up
- Lepas kabel negatif dan positif pada baterai, kemudian cek kondisi baterai secara visual, cek terminal positif dan negatif baterai apabila berkarat maka harus bersihkan dengan menggunakan amplas.
- Pengecekan ketinggian air baterai dengan cara melihat tanda upper dan lower, bila ketinggian air baterai berada pada tanda lower, maka tambahkan air baterai tersebut agar ketinggian air tersebut sampai tanda upper.
- Pengecekan tegangan baterai dengan menggunakan multi tester,
- Pemeriksaan berat jenis baterai dengan menggunakan pengukur berat jenis
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Komponen Tune Up Mesin EFI"