Pemrograman CNC Mesin Bubut
Pemrograman CNC Mesin Bubut - Program NC sebenarnya merupakan sejumlah urutan perintah logis yang dibuat bagi suatu jenis mesin perkakas CNC dalam rangka pembuatan suatu komponen mesin/peralatan.
Tergantung pada jenis mesin perkakas serta berbagai proses yang mampu dilakukan oleh mesin perkakas CNC yang bersangkutan, maka program NC tidaklah selalu berkaitan dengan proses permesinan saja, melainkan dapat pula berhubungan dengan proses-proses pembuatan lainnya misalnya proses pembentukan, proses pengelasan, proses non konvensional dan sebagainya.
Program NC dibuat dengan suatu format/bahasa yang tertentu yang dapat dimengerti oleh unit pengontrol mesin (MCU, Machine Control Unit).
Dengan demikian selain harus memahami aturan pembuatan program, seorang programmer harus menguasai teknologi proses serta memahami karakteristik mesin perkakas yang bersangkutan.
Aturan pembuatan program (bahasa/format) relatif mudah untuk depelajari, sebaliknya teknologi proses serta karakteristik mesin perkakas CNC lebih sulit untuk dipahami.
Bekal pengetahuan teori (scientific knowledge), pengetahuan praktis (practical knowledge), serta keterampilan (know-how) atas proses yang bersangkutan merupakan kunci bagi seorang programmer untuk dapat membuat program NC yang berhasil, yang berarti mampu menghasilkan komponen mesin/peralatan yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis (toleransi geometrik) maupun segi ekonomis (biaya proses).
Dalam pembuatan program NC untuk proses permesinan suatu produk diperlukan tiga langkah utama, yaitu langkah persiapan, langkah pelaksanaan (pembuatan program) dan langkah percobaan. Masingmasing langkah ini mengandung beberapa jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Langkah persiapan
- Mempelajari gambar teknis yakni menentukan ukuran/dimensi untuk elemen-elemen geometris (garis/bidang lurus, garis/bidang lengkung yang mengikuti fungsi matematik tertentu, radius, diameter dan sebagainya), dan toleransinya (toleransi dimensi, bentuk dan posisi). Dengan mempelajari geometri komponen tersebut dapat ditentukan garis besar jenis proses permesinan, urutan pekerjaannya, dan jenis mesin perkakas CNC yang cocok. Dimensi benda kerja dan control gerak pahatnya merupakan faktor yang perlu juga dipertimbangkan.
- Berdasarkan dimensi serta bentuk bahan (batang, silinder, lempengan, kubus, parallellepipedum, atau bentuk-bentuk khusus hasil proses pembentukan, atau proses permesinan sebelumnya), dan volume ruang kerja yang ditentukan oleh dimensi meja atau spindel tempat benda kerja dipasang, ditentukan cara penempatan (positioning), pengekleman (clamping), serta desain alat bantu pemegang (fixture). Daerah bebas pahat (daerah terlarang, forbidden area) harus diperhatikan untuk menghindari tabrakan pahat pada permukaan fixture, peralatan mesin/alat bantu lainnya ataupun pada permukaan benda yang tidak dikerjakan.
- Cara atau urutan proses permesinan harus ditentukan sebaik mungkin (jalan yang paling baik, paling singkat, paling optimum) untuk mengerjakan benda kerja sampai terbentuk permukaan akhir (produk). Jenis dan jumlah pahat dipilih sesuai dengan urutan pengerjaan tersebut. Dalam hal ini selain geometrinya maka panjang dan/atau diameter masing-masing pahat ditetapkan sesuai dengan bidang/sumbu referensi mesin yang digunakan. Setiap pahat diberi kode tertentu beserta keterangan mengenai geometrik dan dimensinya, yang akan digunakan sebagai masukan (input) pada unit pengontrolmesin supaya lokasi/posisi mata potong sewaktu pahat dipakai dapat dipastikan. Dengan cara ini suatu program NC yang berhasil dapat digunakan lagi di saat lain dan sementara itu pahat yang dibutuhkan tidak perlu mempunyai dimensi yang persis sama dengan pahat yang dahulu dipakai.
- Untuk setiap langkah permesinan kondisi pemotongannya (kecepatan potong, kecepatan makan, dan kedalaman potong) ditentukan sesuai dengan tujuan proses, dengan memperhatikan berbagai kendala (proses pembentukan geram, gaya, daya, kehalusan permukaan), sehingga diharapkan kondisi potongan yang optimum (ongkos, produktivitas) dapat dicapai.
2. Langkah Pelaksanaan Pembuatan Program
Pembuatan program secara manual biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu menuliskan semua perintah pada lembar dengan format tertentu sebelum diketik sebagai input ke unit pengontrol mesin.
Dengan kode tertentu berbagai fungsi persiapan (preparation functions) dan fungsi tambahan (miscellaneous functions) dipilih, sehingga pahat dapat digerakkan relatif terhadap benda kerja sesuai dengan langkah dan kondisi pemotongan yang telah disiapkan di atas.
Demikian pula halnya dengan perintah-perintah lain seperti penggantian pahat, penggantian benda kerja, menjalankan/mematikan spindel dan cairan pendingin dan sebagainya.
Jenis kontrol gerakan sumbu mesin (satu sumbu, dua sumbu atau lebih secara bersamaan bergerak untuk melaksanakan perintah tersebut) menentukan kemampuan mesin perkakas NC di dalam memotong benda kerja dengan hasil permukaan dengan bentuk dan orientasi yang diinginkan.
Dengan semakin majunya komputer yang dipakai sebagai unit pemrogram ataupun langsung sebagai unit pengontrol mesin, maka berbagai jenis bahasa pemrograman (perangkat lunak/soft-ware) yang lebih canggih mulai diperkenalkan.
Tujuannya adalah jelas, yaitu mempermudah, mempercepat, dan menghindarkan kemungkinan terjadinya kesalahan pada proses pembuatan program secara manual.
Dalam hal yang terakhir ini programmer dapat melihat lintasan gerakan pahat pada layar monitor (TV screen dengan graphic display) sewaktu proses pemrograman berlangsung.
Perintah diberikan dalam bentuk bahasa yang mudah (English like language) ataupun bahasa simbol (symbolic language) yang sederhana. Sementara itu berbagai jenis perhitungan misalnya dimensi, transformasi koordinat, lintasan pahat, kompensasi panjang dan/atau diameter/radius pahat, kecepatan, percepatan, perlambatan dan sebagainya dilaksanakan oleh komputer pengontrol mesin.
3. Langkah Percobaan
Setelah lembar program NC selesai ditulis, maka perintah-perintah tersebut dapat dimasukkan ke dalam memori komputer mesin lewat papan tombol (key-board, key-pad) atau melalui media lain seperti pita berlubang (punched tape), pita magnetik (magnetic tape) atau disket.
Pembuatan program seringkali dilaksanakan dengan bantuan komputer pemrogram yang dilengkapi dengan perangkat lunak pemroses (processor dan post processor), untuk melaksanakan analisa geometrik langkah gerak pahat serta penerjemahan dan penggabungan berbagai fungsi teknologis sesuai dengan karakteristik mesin dan kontrol CNC yang spesifik.
Jika unit pengontrol mesin siap melaksanakan pekerjaan, yang pertama kali dilakukan biasanya menjalankan mesin tanpa memotong (dry-run) dengan satu atau beberapa sumbu mesin dimatikan (axis-lock), untuk mengecek kebenaran program dan memastikan bahwa tidak terjadi tabrakan (tool collition).
Sebelum proses pemotongan dengan benda kerja sesungguhnya dilakukan, maka dapat dilakukan pemotongan material yang lunak (plastik atau steorofoam) sehingga bentuk produk secara kasar dapat diperiksa dan diukur.
Ketelitian geometris (toleransi) produk hanya dapat dipastikan kebenarannya dengan melakukan proses pemotongan benda kerja sesungguhnya dan memgukur produknya dengan cermat.
Tergantung pada kekakuan (rigidity) sistem pemotongan (benda kerja, pahat, fixture, mesin perkakas), maka lenturan ataupun getaran yang diakibatkan oleh gaya pemotongan yang besar dapat dikurangi dengan memperkecil kecepatan makan atau pun mengubah kedalaman potong (mengubah langkah).
Semua kesalahan-kesalahan kecil yang ditemukan dalam proses percobaan dikoreksi sehingga sertifikasi dapat diberikan bagi program NC yang bersangkutan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi.
4. Tugas Programer dalam Pembuatan Program NC
Berikut merupakan rangkuman tugas yang harus dilakukan oleh programmer dalam rangka pembuatan program pemesinan suatu benda kerja dengan memakai mesin perkakas CNC. Informasi atau data yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pembuatan program NC, yaitu:
- Ukuran Menyangkut dimensi, geometri, perkiraan berat & kekakuan benda kerja.
- Toleransi Mencakup toleransi dimensi dan toleransi bentuk posisi (kelurusan, kerataan, ketepatan bentuk, kebulatan, kesilindrisan, ketegaklurusan, kemiringan, kesejajaran, konsentrisitas, posisi, dan kesalahan putar).
- Kehalusan Kehalusan permukaan.
- Jumlah Banyaknya benda kerja yang harus dibuat.
- Mesin CNC Jenis mesin, ukuran/volume ruang kerja, daya & kemampuan, sumbu mesin yang dapat dikontrol (NC Axis), peralatan pembantu (attachments), kemampuan NC (pemrograman, penanganan sistem kontrol dan peraga).
- Tools Pemilihan perkakas potong meliputi jenis, sistem pemegang (tooling system), geometri & material pahat/mata potong, tools-setter, termasuk alat bantu pegang (fixture) dan alat ukur (measuring instrument) untuk pekerjaan/hal yang khusus (non routine jobs),
- Material Menyangkut ukuran, jumlah dan jenis bahan termasuk data mampu mesin (machinability), data empiris umur pahat dan gaya pemotongan.
5. Kode dan Format Pemrograman
6. Pengertian Program NC
7. Struktur Program NC
- Perintah memindah titik nol mesin ke posisi tertentu agar berimpit dengan titik nol benda kerja. Perintah ini disebut pemindahan titik nol mesin (Position Shift Offset (PSO)
- Perintah pemilihan sistem pemrograman, apakah dikehendaki mesin bekerja dengan sistem absolut atau incremental
- Perintah menentukan jumlah putaran spindel mesin dan arah putarannya
- Perintah menentukan besarnya kecepatan pemakanan (feeding)
- Perintah memilih jenis perkakas sayat yang digunakan pertama kali
- Perintah mengalirkan air pendingin.
- Perintah mematikan aliran cairan pendingin
- Perintah mematikan putaran spindel mesin
- Perintah pembatalan PSO
- Perintah pembatalan kompensasi alat sayat
- Perintah menutup program (end-program)
8. Sistem Pemrograman Absolut dan Incremental
a. Sistem Absolut
b. Sistem Incremental
9. Konstruksi Program NC
10. Pembuatan Program NC
- Merancang teknik dan rencana penjepitan benda kerja pada mesin
- Merancang struktur program (program structure) yaitu dengan menentukan urutan proses pemesinan
- Menentukan jenis perkakas sayat yang akan digunakan, urutan penggunaan, dan parameter pemesinan seperti jumlah putaran spindel (S) dan kecepatan pemakanan (F) untuk setiap perkakas sayat yang akan digunakan
- Menulis program NC pada lembaran program (program sheet).
Posting Komentar untuk "Pemrograman CNC Mesin Bubut"