Tipe-tipe kopling Motor
Tipe-tipe kopling Motor - Selain dibedakan menurut cara kerjanya, tipe kopling juga bisa dibedakan sebagai berikut:
1) Berdasarkan Konstruksi Kopling:
a) Kopling tipe piringan
Kopling tipe piringan (disc) terdiri dari berbagai plat gesek (friction plate) sebagai plat penggerak untuk menggerakkan kopling.
Plat gesek dan plat yang digerakkan (plain plate) pada tipe kopling manual digerakkan oleh per/pegas, baik jenis pegas keong (coil spring) seperti terlihat pada gambar maupun pegas diapragma (diapraghm spring).
Selain kopling piringan yang digerakkan secara manual d
atas, kopling piringan juga bisa digerakkan secara
otomatis berdasarkan gerakan sentripugal. Konstruksi
kopling piringan dengan gerakan sentripugal seperti
terlihat pada gambar 7.10 bagian B pada bab sebelumnya.
b) Kopling sepatu sentrifugal
Kopling sepatu sentripugal (the shoe-type centrifugal
clucth) terdiri dari susunan sepatu atau kanvas kopling
yang akan bergerak ke arah luar karena gerakan
sentripugal saat kopling berputar.
Kopling tipe ini akan
meneruskan putaran dari mesin ke transmisi setelah
gerakan sepatunya ke arah luar berhubungan dengan
rumah kopling (drum) sampai rumah kopling tersebut ikut
berputar. Kontsruksi kopling sepatu dengan gerakan
sentripugal seperti terlihat pada gambar bagian A
pada pembahasan sebelumnya.
c) Kopling " V “ Belt
Kopling "V“ belt merupakan kopling yang terdiri dari sabuk
(belt) yang berbentuk "V“ dan puli (pulley). Kopling akan
bekerja meneruskan putaran karena adanya gerakan
tenaga sentripugal yang menjepit sabuk ”V“ tersebut.
2) Berdasarkan Kondisi Kerja kopling
a) Wet clutch (kopling basah)
Kopling basah merupakan salah satu tipe yang ditinjau
berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu merendam bagian
dalam kopling yang terdapat dalam crank case (bak poros
engkol) dengan minyak pelumas/oli.
Pelumas berfungsi sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar.
Fungsi lainnya adalah untuk melumasi bushing (bos) dan
bearing (bantalan) yang terdapat pada rumah kopling dan
melumasi kanvas dan gigi yang terdapat pada plat kopling.
Bahan-bahan yang bergesekan pada kopling basah
dirancang khusus agar dapat bekerja dalam rendaman oli
dan bisa membuat kerja kopling sangat lembut. Oleh
karena itu, kopling basah banyak digunakan pada sepeda
motor.
b) Dry clutch (kopling kering)
Kopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan
kopling basah. Gesekan yang dihasilkan pada kopling
basah tidak sebanyak kopling kering, sehingga
memerlukan jumlah plat kopling yang lebih banyak.
Disebut kopling kering karena penempatan kopling berada
di luar ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar
untuk menyalurkan panas yang dihasilkan saat kopling
bekerja.
Namun demikian, penggunaan kopling kering umumnya
terbatas untuk sepeda motor balap saja.
Alasan utamanya
adalah pada sepeda motor balap dibutuhkan respon
kopling yang baik dan cepat walau kerja kopling yang
dihasilkan tidak selembut kopling basah. Selain itu,
dengan kopling kering, tentunya akan mengurangi berat
sepeda motor.
3) Berdasarkan tipe plat kopling (plate clutch )
a) Single or double plate type (plat kopling tunggal atau ganda)
Plat kopling tunggal atau ganda digunakan pada sepeda
motor yang poros engkol-nya (crankshaft) sejajar dengan
rangka (rumah transmisi/persnelling) dan kopling tersebut
dibautkan pada ujung rangka tersebut.
Kopling mempunyai
rumah tersendiri yang berada diantara mesin dan
transmisi. Diameter kopling dibuat besar agar
menghasilkan luas permuakaan gesek yang besar karena
hanya terdiri dari satu atau dua buah plat kopling.
b) Multi-plate type (tipe plat kopling banyak)
Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari
plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain
plate) lebih dari satu pasang.
Biasanya plat gesek
berjumlah 7, 8 atau 9 buah. Sedangkan plain plate selalu
kurang satu dari jumlah plat gesek karena penempatan
plain plate selalu diapit diantara plat gesek.
Pada umumnya sepeda motor yang mempunyai mesin
dengan posisi poros engkol melintang menggunakan
kopling tipe plat banyak. Alasannya adalah kopling dapat
dibuat dengan diameter yang kecil.
Kopling plat banyak
juga sedikit lebih ringan dibanding kopling plat tunggal,
namun masih bisa memberikan kekuatan dan luas
permukaan gesek yang lebih besar. Kopling plat banyak
yang digunakan pada sepeda motor modern pada
umumnya kopling plat banyak tipe basah (wet multi-plate
type).
4) Berdasarkan posisi kopling
a) Hubungan langsung
Maksud dari hubungan langsung adalah pemasangan
kopling langsung pada ujung poros engkol (crankshaft)
sehingga putaran kopling akan sama dengan putaran
mesin. Sepeda motor yang posisi kopling-nya
menggunakan tipe hubungan langsung harus dirancang
sedemikian rupa agar daya tahan dan kerja kopling bisa
tetap presisi dan baik.
b) Tipe reduksi
Maksud dari tipe reduksi adalah pemasangan kopling
berada pada ujung poros utama atau poros masuk
transmisi (input shaft). Jumlah gigi kopling yang dipasang
pada ujung poros utama transmisi lebih banyak dibanding
jumlah gigi penggerak pada ujung poros engkol.
Dengan
demikian putaran kopling akan lebih lambat dibanding
putaran mesin. Hal ini bisa membuat kopling lebih tahan
lama.
Posting Komentar untuk "Tipe-tipe kopling Motor"