Sejarah Bodi Kendaraan
Untuk bagian atap kendaraan, ada
yang menggunakan kain biasa, kain kanvas, namun ada juga yang
menggunakan kayu dengan tujuan agar bodi bisa kuat.
Pada tahun 1921, Weymann memperkenalkan konstruksi lantai
yang menjadi penopang komponen bodi yang lain, seperti dinding
kendaraan serta kursi kendaraan.
Lantai sengaja dibuat dari bahan yang
kuat, sedangkan komponen yang lain bisa dibuat dari komponen yang
ringan. Sambungan dinding dengan lantai menggunakan plat baja yang
dibaut, dan untuk menghilangkan celah antar sambungan biasanya
digunakan kayu.
Panel-panel terbuat dari kain, kanvas dan bagian luar
menggunakan kulit. Akan tetapi bahan ini memiliki umur yang pendek.
Setelah permintaan kendaraan semakin meningkat, maka
diperlukan suatu proses pembuatan bodi yang cepat dan dapat diproduksi
massal.
Perkembangan teknologi logam saat itu ikut mempercepat
perkembangan teknologi bodi kendaraan, dimana besi bisa diolah dan
dibentuk dengan menggunakan mesin press.
Baru pada tahun 1927 secara keseluruhan bodi
kendaraan terbuat dari logam, dimana bodi kendaraan yang terdiri dari
berbagai komponen telah dibuat dari lembaran plat yang dibentuk/
dipress.
Dengan perkembangan cara pengolahan logam yang semakin
meningkat, maka produksi produksi kendaraan juga dapat meningkat. Permintaan kendaraan yang terus meningkat, menyebabkan
terjadi persaingan antar perusahaan dalam memproduksi kendaraan.
Ahliahli teknik bodi tiap perusahaan berusaha menciptakan bodi kendaraan
sesuai dengan kebutuhan, ergonomi dan dan memiliki kenyamanan bagi
pengemudi dan penumpangnya.
Perkembangan teknologi bodi di bagian chassis dari tahun ke
tahun juga mengalami kemajuan.
Sebagai contoh, roda kendaraan yang
semula memiliki diameter yang tidak sama, roda belakang lebih besar dari
pada roda depan, jari-jari terbuat dari bahan kayu dan roda dilapis logam
baja menjadi roda yang sudah menggunakan karet dan velg logam baik
besi ataupun alumunium.
Bahkan sekarang teknologi ban sudah tidak
memakai ban dalam (tubeless tire) yang lebih aman dan mudah
penggunaannya.
Atap kendaraan (head lining) yang semula hanya terbuat dari
kain, kemudian bergeser terbuat dari vinil maupun plastik yang lebih menarik bentuknya dan mudah dibersihkan.
Proses pemasangannya pun
relatif mudah dengan menggunakan adhesive (lem).
Kenyamanan penumpang dalam berkendara juga selalu
ditingkatkan, misalnya tempat duduk yang memiliki pegas dan dapat
diatur posisinya, interior seperti door trim, panel-panel, dashboard yang
terbuat dari bahan vinil atau plastik bahkan lantai karpet yang mudah
dibersihkan.
Sistem kemudi yang dahulu menggunakan tongkat berubah
menjadi roda kemudi, tuas pemindah gigi percepatan juga menyesuaikan
kenyamanan pengemudi dan masih banyak kemajuan lainnya.
Sistem kelistrikan juga mulai dikembangkan.
Pada awalnya lampu
kendaraan menggunakan minyak, kemudian berkembang menggunakan
acetylene (karbit) dan sekarang menggunakan baterai sebagai sumber
listrik.
Fungsi lampu yang dahulu hanya sebagai alat penerangan di
malam hari, saat ini lampu juga dijadikan sebagai isyarat dan ramburambu dalam usaha meningkatkan keselamatan dalam berkendara.
Lampu-lampu juga menjadi kepentingan asesoris kendaraan untuk
meningkatkan tampilan kendaraan.
Perkembangan bodi kendaraan, juga memegang peranan penting
dalam hal kemampuan kendaraan. Pertama kali kendaraan mesin uap
Cugnot diciptakan, hanya bisa berjalan sekitar 5 km/jam, akan tetapi saat
ini kendaraan sudah bisa berjalan dengan kecepatan diatas 100 km/jam
namun tetap nyaman, aman dan tidak berisik.
Kebanyakan orang mungkin
hanya berpendapat bahwa kecepatan tergantung dari mesinnya, akan
tetapi saat ini orang mulai menyadari bahwa kecepatan kendaraan juga
dipengaruhi oleh stabilitas kendaraan serta bentuk dan permukaan bodi
kendaraan.
Seperti di arena balap, aerodinamika suatu kendaraan
sangatlah penting untuk mencapai kecepatan dan kestabilan kendaraaan,
demikian halnya dengan kendaraan biasa, sekarang bodi menjadi salah
satu hal yang sangat penting dan selalu dilakukan pengembangan.
Kendaraan bermotor merupakan salah satu alat bantu
transportasi yang digunakan manusia untuk berpindah dari
tempat yang satu ke tempat lainnya.
Awal abad 19-an,
kendaraan hanya difungsikan sebagai alat transportasi belaka, tak heran
bila proses pembuatannya belum menjamah aspek estetika dan
kenyamanan. Yang penting roda bisa berputar, sehingga pengguna bisa
mencapai tujuan dengan waktu yang lebih singkat.
Kemajuan jaman dan berkembangnya teknologi otomotif,
membuat kehidupan dunia otomotif semakin dinamis.
Hal ini terlihat dari
sekarang kendaraan bermotor tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi
berkembang menjadi sarana berkreasi dan meraih prestasi, bahkan
kendaraan akhirnya menjadi simbol status seseorang.
Jika dilihat dari segi bentuk, kendaraan dahulu hanya berbentuk
kotak dengan tujuan bisa untuk mengangkut penumpang ataupun barang.
Namun sekarang, bentuk kendaraan berkembang sangat bervariasi, yaitu
kendaraan dengan bodi yang aerodinamis, memiliki banyak asesoris dan
kelengkapan, dan kadang kendaraan sengaja didisain yang memiliki ciri
khas dari pabrik pembuatnya.
Bahan yang digunakan untuk membuat mobil waktu itu masih
berupa kayu, kemudian berganti menjadi besi baja yang memiliki
kekuatan baik, akan tetapi memiliki kelemahan bobot yang berat.
Kemudian bergeser menggunakan bahan plat eyser, berkembang
menggunakan bodi alumunium, maupun sekarang tren dengan bodi
fiberglass yang memiliki bobot sangat ringan.
Posting Komentar untuk "Sejarah Bodi Kendaraan"