SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL
SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL - Bahan bakar dihisap dari tangki bahan bakar oleh feed pump (pompa pengisi). Setelah disaring oleh elemen filter bahan bakar, bahan bakar ditekan oleh pompa injeksi dan dikirimkan melalui pipa tekanan tinggi ke nozzle untuk disemprotkan kedalam ruang bakar untuk diuapkan dan dibakar.
Tekanan bahan bakar dari pompa injeksi ditentukan oleh penyetelan tekanan nozzle. Pompa injeksi dilumasi oleh oli mesin, dan pompa ini bebas perawatan. Katup pengisi (feed valve) dipasang untuk mengatur tekanan dari pompa pengisi (feed pump) ke dalam unit pompa injeksi (injection pump).
Saat tekanan pemompaan lebih dari 1.5 kg/cm2 , kontrol valve terbuka dan bahan bakar dikembalikan ke tangki bahan bakar melalui katup pengisi.
Sistem Bahan Bakar |
1. Pompa Injeksi
Pompa injeksi yang berfungsi untuk mengirimkan bahan bakar
bertekanan ke injektor dan mengatur waktu penginjeksian bahan bakar terdiri
dari governor, timer (pengatur waktu injeksi), feed pump, kopling dan unit
pompa itu sendiri.
Tenaga mesin dipindahkan ke poros nok pompa injeksi
melalui idle gear dan roda gigi penggerak pompa injeksi melalui sebuah
kopling. Pompa injeksi umumnya dipasang dibagian sisi mesin dan digerakkan
oleh crank shaft melalu timing gear atau timing belt.
Ada dua tipe pompa injeksi : tipe distributor dan tipe in-line.
Untuk kendaraan medium dan berat umumnya menggunakan pompa
injeksi jenis In- line, karena mampu memberikan tekanan yang lebih tinggi dan
volume pemompaan yang lebih banyak.
Struktur dari pompa injeksi tipe in line dapat dilihat pada gambar berikut :
Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan
menekan bahan bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi.
Pompa
injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan
jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing
order mesin. Gerakkan lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan bakar
dan mengalirkannya ke injction nozzle melalui delivery valve.
Delivery valve
memegang dua peranan penting: mencegah aliran bahan bakar balik dari
saluran bahan bakar ke daerah plunger dan menghisap bahan bakar dari
injection nozzle untuk menghentikan injeksi dengan cepat.
Plunger dilumasi oleh bahan bahan bakar diesel dan camshaft dilumasi
oleh minyak pelumas mesin. Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control rack.
Timing
injeksi bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur
putaran camshaft. Mesin mati jika control rack digerakkan ke arah akhir bahan
bakar.
Bakar
Tangki bahan bakar berfungsi sebagai penampung persediaan bahan
bakar. Tangki bahan bakar dibuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya
dilengkapi dengan anti karat. Tangki ini biasanya diletakkan dibawah atau
dibagian belakang kendaraan untuk mencegah terjadinya kebocoran dan
benturan.
Tangki bahan bakar ini biasanya dilengkapi dengan pipa pengisi,
sebuah baut penguras (drain Plug) yang dipasang didasar tangki dan sebuah
sender gauge yang berfungsi untuk mengukur jumlah bahan bakar yang berada
dalam tangki.
Tangki bahan bakar umumnya dilengkapi separator / pemisah bahan
bakar yang berfungsi untuk mencegah agar bahan bakar tidak bergoyang saat
kendaraan berjalan pada jalan yang jelek atau direm secara tiba-tiba.
Bila tidak
dilengkapi dengan separator, maka pada saat bahan bakar tidak penuh saat
terkena goyangan tangki bahan bakar akan menimbulkan bunyi atau bahan
bakar keluar melalui saluran pernapasan.
Kontruksi ujung pipa penghisap
umumnya dipasang 2-3 cm dari dasar tangki, dengan harapan air atau kotoran
kasar tidak terhisap. Karena itu untuk perawatan, maka tangki bahan bakar ini
secara periodik harus dibersihkan
3. FEED PUMP
Feed pump (pompa pengisi) berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari
tangki dan menekannya ke pompa injeksi melalui filter bahan bakar. Feed pump
yang banyak dipakai adalah jenis single acting pump yang dipasang pada
bagian sisi pompa injeksi dan digerakkan oleh camsahaft pompa injeksi.
Pada
feed pump ini biasanya dilengkapi dengan pompa priming yang merupakan
pompa manual yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari saluran bahan bakar bila diperlukan
sebelum mesin dihidupkan.
Ruang bahan bakar pada pompa injeksi harus
terus-menerus terisi bahan bakar dalam jumlah yang cukup.
Cara kerja Feed Pump
Feed pump digerakkan oleh camshaft pompa injeksi yang menyebabkan
piston bergerak bolak-balik sehingga dapat menghisap dan mengeluarkan
bahan bakar dengan tekanan.
Pada saat camshaft tidak mendorong tappet
roller, piston mendorong push rod kebawah karena adanya tegangan piston
spring. Pada saat itu volume pada pressure chamber membesar dan membuka
inlet valve untuk menghisap bahan bakar.
Camshaft terus berputar dan kadangkadang mendorong piston melalui tappet roller dan push rod. Naiknya piston
menekan bahan bakar didalam pressure chamber, menutup inlet valve dan
bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.
Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber
yang terletak dibelakang piston. Bila tekanan bahan bakar dibelakang piston
mencapai tekanan maksimal maka tegangan pegas tidak cukup kuat menekan
piston ke bawah. Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan
pompa berhenti bekerja.
Pompa injeksi dan nozzle dibuat presisi pada ketelitian 1/1000 mm.
Kemampuan mesin akan sangat berpengaruh bila bahan bakar tercampur debu
atau air. Karena itu sistem bahan bakar dilengkapi dengan saringan bahan
bakar dan fuel sedimenter, yang digunakan untuk menyaring debu dan air dari
bahan bakar.
a. Fuel filter
Untuk pompa injeksi tipe in-line umumnya menggunakan filter dengan
elemen kertas. Pada bagian atas filter body terdapat sumbat ventilasi udara
yang dipergunakan untuk mengeluarkan udara yang memungkinkan dapat
bercampur dengan bahan bakar.
Pada saat tersumbat ventilasi udara
dilonggarkan, gerakan priming pump akan mengeluarkan udara dari sistem
bahan bakar. Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line merupakan satu
unit bersama feed pump yang dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
b. Sedimenter / Water Sparator
Sedimenter/ water sparator memisahkan air dari bahan bakar dengan
memanfaatkan perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik
melebihi batas tertentu pelampung akan terangkat dan ini menunjukkan
bahwa air harus dibuang.
5. Nozzle dan nozzle Holder
Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle menyemprotkan bahan
bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder dengan tekanan tertentu untuk
mengatomisasikan bahan bakar secara merata. Pompa injeksi adalah sejenis
katup yang dikerjakan dengan sangat presisi dengan toleransi 1/1000.
Karena
itu bila nozzle perlu diganti maka nozzle body dan needle harus diganti secara bersama-sama. Nozzle dilumasi dengan solar.
Nozzle holder berfungsi untuk
menahan retaining nut dan distance piece. Nozzle holder terdiri dari adjusting
washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan
membukanya katup nozzle.
a. Sebelum penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi
melalui saluran minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian
bawah nozzle body.
b. Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekananan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan
permukaan ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka
nozzle needle akan terdorong ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle
needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ni menyebabkan nozzle
menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
c. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan
bakar turun, dan tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle
needle ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozzle
body seat dan menutup saluran bahan bakar.
Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body,
antara pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan
kembali ke over flow pipe. Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis
katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan
bahan bakar.
Struktur Nozzle Holder |
6. Timing Injeksi Bahan Bakar
Karena injeksi bahan bakar mempunyai peranan penting terhadap gas
buang dan kemampuan mesin, timing injeksi harus diperiksa dan diatur secara
rutin.
a. [Prosedur Pemeriksaan dan Penyetelan]
Putar flywheel (putar ke kiri) sehingga tanda timing injeksi (angka 150
)
segaris dengan pointer pada lubang check rumah flywheel (menunjukkan
bahwa piston silinder 1 pada posisi 15ยบ sebelum TMA pada akhir langkah
kompresi (top kompresi) ).
Pastikan bahwa pada saat ini tanda timer pompa
injeksi dan tanda pada body pompa injeksi segaris. Jika tanda ini tidak
segaris, kendorkan kedua baut kopling dan putar timer kekanan (searah
jarum jam, dilihat dari bagian depan mesin). Tepatkan tanda dan kemudian
kencangkan baut kopling sesuai dengan momen yang ditentukan.
Tanda dan Pengecekan dan Penyetelan Timing Injeksi |
Tanda TMA untuk tiap-tiap silinder [1-6], [3-4], dan [2-5] dan tanda
timing injeksi bahan bakar [1-6] dapat dilihat pada roda penerus (flywheel)
dekat TMA untuk memudahkan saat penyetelan celah katup dan penyetelan
timing injeksi bahan bakar.
Karena timing injeksi bahan bakar mempunyai
peranan penting dalam menjaga emisi gas buang dan performance mesin.
Selalu periksa dan stel timing injeksi secara rutin.
Posting Komentar untuk "SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL"